Sore hari bersama Ben Gauci

Taman Menteng

Jarang-jarang emang ke daerah Menteng, kalaupun kesana paling disetirin, gara-gara  kesana sendiri, alhasil nyasar pun tak dapat dihindari.

Sebenernya gw udah tau kira-kira Taman Menteng tuh ada dimana, cuman pas di lampu merah sebelum Taman Suropati, ada sebuah mobil yang juga ikut andil dalam proses nyasar gw ini. Sesama Yaris hitam, kalau di kaca belakang gw ada stiker LRG, di kaca dia ada stiker Stepa, dan tampaknya sangat menyakinkan bahwa dia juga akan menuju kesana.

Akhirnya gw ikutin aja mobil itu, pertama-tama dia puterin Taman Suropati dan lurus di lampu merah, dan gw menjadi sangsi saat dia mau muterin Taman Suropati untuk yang kedua kali. Nih orang mau jalan-jalan sore atau mau ngabisin bensin ya?. Gw pun mengikutinya di lap kedua dengan nada tidak yakin. Manuver mobilnya juga sudah mulai mencurigakan, yang tadinya pakai sein mau belok kanan, eh tiba-tiba jadi lurus, yang tadinya mau lurus, eh tiba-tiba nyalain sein, dan selanjutnya mengambil arah lurus kembali ke Sudirman. Dalam situasi galau tak menentu daripada ngikutin mobil yang tidak jelas arahnya,  gw tlp aja si Tony dan beberapa temen lain, meminta petunjuk dan arahan, dan sampailah gw disana, akhirnya..

Sesampai di Taman Menteng, keadaan memang cukup ramai, dari sudut ujung, ada pemain bola, lewat taman dicuit-cuitin para wanita, para inliners, para skateboarders, para official dan para wartawan dari berbagai media.

Sore itu rencananya ada kunjungan pro skaterboarders Juice E-Matic, Ben Gauci dari Australia. Yang sebelumnya habis press conference di Fx Mall, kemudian dilanjutkan skating di Taman Menteng.

Sesampai di tempat skate, bener aja, ada beberapa sosok bule, yang satu tinggi banget, dia adalah Official Juice E-Matic (kalo ga salah Mr.Geek), yang kedua, juga tinggi posturnya, cuman tidak setinggi yang pertama, melihat dari tas dan isinya, dia adalah fotografernya (equipment nya sempet bikin gw ngiler). Dan yang ketiga, sesosok yang tidak begitu tinggi, dengan rambut cukup panjang topi terbalik (sekilas agak mirip dengan Rudy Sutedjo a.k.a. Takeshi Dollaru) yang tidak lain tidak bukan dia adalah si Ben Gauci. Yang pada waktu itu lagi mencoba ollie drop in anak tangga di bagian depan taman.

Ben Gauci

Sekilas mengenai Ben Gauci (karena emang yang gw tau juga hanya sekilas, yaitu dari yang gw baca di forum Frontside180.com). Dia skate buat Juice E-matic dan Amnesia Skateboard dari Australia serta Supra Footwear, cukup sekilas bukan? hehe..

Melihat dia ollie, gw pun tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan mulai membidik, walaupun hari sudah menjelang gelap, cuman tidak ada salahnya mencoba mengambil beberapa gambarnya. Kendalanya memang di lighting, gw sengaja tidak menggunakan flash, karena fotografer Juice sendiri sudah meletakkan flash slave di 3 titik berbeda, yang kekuatannya sangat dashyat (equipment yang bikin gw ngiler). Antara fotografer Juice dan gw kebanyakan nembaknya saat bersamaan, alhasil foto-foto kebanyakan Over Exposure, sekalinya gw memperlambat shoot gw, jadinya gelap.. dilema yang aneh. hehe. Akhirnya gw hanya mengambil beberapa shoot dan memilih duduk nonton aja.

Saat duduk gw melihat P. Dipa (Legal - Thehomies), dan kitapun ngobrol bersama. Tidak lama berselang, taunya si Ben Gauci yang dari awal sudah cedera, mengakhiri sesi foto sore itu karena cederanya kembali datang dan duduk tak jauh dari kita ngobrol.

Dia duduk nimbrung bareng kita, sambil memijit kakinya yang cedera, dia mengatakan "sorry ya, gw ga bisa maen bagus, karena kaki gw lagi sakit nih" (begitulah kira-kira dalam Bahasa Indonesia). Kita pun menjawab dengan dengan senyum dan mengatakan "ga apa-apa, santai aja lagi.." (begitulah kira-kira dalam Bahasa Inggris yang udah ditranslate lagi ke Bahasa Indonesia, hehehe..)

Taunya Ben Gauci orangnya cukup ramah dan bersahabat. Sambil menyalakan sebatang rokok, dia pun becerita,  kalau dia tuh dulu adalah ridernya Darkstar, dan dia bersahabat baik dengan Chet Thomas. Menurutnya, Chet Thomas adalah temannya yang paling baik, dan merupakan teman yang memiliki original attitude yang menarik. Masih melanjutkan cerita mengenai Chet Thomas, "saat ini si Chet udah punya rumah yang besar, istri yang cantik dan 4 ekor anjing.. Dan kalo dia ada disini, pasti dia udah mencoba segala macam trick di anak tangga ini, dan bukan turun ditengah, tapi sampai ujung sana.." (sambil menunjuk anak tangga yang memang panjangnya luar biasa). - - Ben sendiri tadi berhasil landing ollie dan kickflip pada anak tangga tersebut, walaupun turun di tengah, cuman tetap keren dan menantang, karena floornya cukup licin, dan harus bersiap agak manual pas landing untuk menuruni anak tangga sisanya.

Dia juga bercerita mengenai spot di Seoul, Korea. "Kalau disana tuh, spotnya mantap-mantap, banyak ledge dan handrail, dan pastinya kalo elo skate disana, elo menjadi orang pertama yang ngewax dan ngetrick, karena disana spotnya masih pada virgin". Ketika ditanya mengenai gimana kalau ada security, dia menjawab : "kalau ada security, bilang aja lagi mau buat dokumentasi, kalo ga bawa kamera, lo pura-pura foto pakai kamera handphone aja."

Ben sudah menjadi pro skateboarders sejak tahun 2003. Dia juga bercerita, kalau di Australia, anak-anak 15 tahun saja sudah banyak yang bisa Backside Lipslide 14 tangga, Kickflip Nosegrind dan trick-trick lain yang biasa dilakukan pro. "Coba aja lo ke Australia, dalam waktu 6 bulan, gw jamin pasti level lo akan naik drastis".  Tapi menurutnya, di Australia sendiri skateboard memang kurang menjanjikan untuk hidup. "Kalau lo mau hidup dari skateboard, ya lo harus pergi ke Amerika".

Menyinggung mengenai kedatangan Daniel Shimizu beberapa waktu lalu, dia berkomentar : "Shimizu emang orangnya pendiem banget, cuman kalo udah minum, dia tuh bisa jadi ramai sendiri.." (sambil menirukan gaya mabok ala orang Jepang).

Ayahnya si Ben adalah seorang wiraswasta, usahanya adalah paintings. Ketika ditanya painting semacam apa? apakah airbrush atau lukisan? sambil menirukan orang lagi mengecat, dia menjawab : "ngecat rumah maksudnya.. "

Yang menarik dari dia adalah pandangannya, dalam memandang sesuatu dia kembali kepada apa yang menjadi dasar dan simple.

"Pertama kali gw mengenal skateboard adalah for fun. Jadi sampai kapan pun, gw akan tetap skateboard for fun".

Masih dari pandangannya, bahwa hidup itu ga perlu banyak harta, yang penting cukup, Toh nantinya harta itu juga akan ditinggal.

Dia juga menceritakan tentang cewenya, cewenya ada di Australia, sebenernya pengen ikut juga ke Indonesia, cuman karena kunjungannya kesini cuman sebentar, dia hanya bilang ama cewenya, "tunggu gw pulang aja ya".. Sambil mengeluarkan handphone dia nunjukin foto cewenya kepada kita semua.

Ketika ditanya apakah yang dia lakukan setelah berhenti skateboard, dia hanya menjawab simple, "gw mungkin akan meneruskan usaha bokap gw, hidup normal, bangun jam 6:30 pagi, berangkat kerja, pulang sore cium istri.."

Begitulah kira-kira profile dari si Ben Gauci ini. sangat bersahabat, terbuka  dan ramah. Sebenarnya kalau waktu memungkinkan, mungkin dia akan ngobrol lebih lama lagi, cuman gara-gara waktunya sudah terjadwal dengan baik, karena itu setelah tos"an dia  bersama rombongannya pun pergi.

(Thanks buat temen-temen lain yang nongkrong : Dipa, Wira,  David & Naren, yang memang cenderung punya skill jadi wartawan, karena itulah gw tidak mengajukan pertanyaan, tapi hanya mencoba menjadi recorder dan menyimpan semua sampai akhirnya jadi writer), hehehe..

Ben Gauci

Ben Gauci


Related Post



2 Response to "Sore hari bersama Ben Gauci"

  1. euhkan ga azak" dech den coki

    hehe..elo diem diem2 memabukkan...eh...menghanyutkan cokz..!! hehe..

Powered by ST